Slider[Style1]

binjai smart city

Style2

lsm peka

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Semrawutnya Kota Medan (foto: Net)
MebidangNews, - Siapa yang tak kenal kota Medan? Salah satu kota metropolitan yang ada di Indonesia ini juga terkenal dengan kemacetannya. Semrawut dan macet merupakan hal yang sering nampak di Kota Medan. Arus lalu lintas dan kesibukan yang terus meningkat tak terelakkan lagi, membuat suasana kota semakin buruk kondisinya.

Hal ini sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat Kota Medan atas penggunaan kenderaan bermotor tanpa adanya antisipasi dan pembatasan dari pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk juga semakin menambah populasi dan permintaan akan sarana transportasi abik pribadi maupun umum.
Tak aneh lagi bila dalam satu keluarga yang kaya memiliki kenderaan baik mobil maupun sepeda motor sampai dua, tiga ataupun empat, terkadang bisa melebihi jumlah anggota keluarga itu sendiri. Tak ayal, hal inilah yang menjadi salah satu sumber kemacetan, apalagi disaat jam-jam sibuk antara pagi dan sore.

Tak heran bila suasana macet dan bising menjadi santapan sehari hari, jumlah kendaraan yang terus bertambah, fasilitas jalan raya yang kurang memadai seperti halnya lahan parkir, pengendara kenderaan yang tidak taat akan peraturan lalu lintas terbukti dengan banyaknya pelanggaran di lampu merah (traffic light), kemudian ada beberapa titik lampu merah yang tak berfungsi semakin menambah semrawutnya kondisi lalu lintas, serta semakin gencarnya pihak leasing kenderaan yang memberikan kemudahan-kemudahan untuk memiliki dan kredit kenderaan kepada masyarakat semakin menambah jumlah arus kenderaan dijalan raya.

Kesalahan memang tidak hanya ada pada pemerintah, tetapi lebih didominasi pengguna jalan yang kerap sembrono, dan timbang rasa yang kurang terhadap sesama pengguna jalan.

Perlu kita sadari bahwa kesalahan ini tidak mutlak milik pemerintah saja, tapi juga para pengguna jalan yang seringkali sesuka hati dijalan dan juga kurangnya kesadaran menggunakan jalan raya antar sesama pengendara. Akibatnya, Medan dikenal sebagai kota besar yang penduduknya susah diatur, apa lagi para abang-abang sopir angkutan umum yang kerap ugal-ugalan dijalan tanpa mengindahkan aturan.

Akibat kemacetan ini semakin menambah masalah seperti bertambahnya ruang polusi udara dan suara, tekanan psikologis alias stres saat macet, suasana gerah dan panas, bahan bakar yang terbuang percuma, waktu yang terbuang sia-sia, tingkat kecelakaan yang meningkat, efeknya pemerintah dan masyarakat harus menanggung kerugian secara finansial dan perekonomian tentunya terganggu.

Akankah Teratasi?

Akankah kemacetan ini bisa teratasi? Sebuah pertanyaan besar bagi kita semua, dan bisa saja hal tersebut teratasi. Untuk mengatasi hal tersebut tentunya dibutuhkan kerjasama sesama pengguna jalan dan pemerintah. Pemerintah harus membuat kebijakan dan aturan-aturan kuat dan sistematis.

Pertama, Pemerintah membatasi jumlah kendaraan yang beredar, untuk mobil mewah bisa saja dikenakan pajak kendaraan yang tinggi. Serta perlu diadakan kerjasama dengan perusahaan penjual kendaraan, bisa dibuat ketentuan dengan menaikkan uang muka untuk mengkredit kereta atau mobil, hal ini dapat menahan keinginan masyarakat untuk memiliki kendaraan dengan mudah.

Kedua, pemerintah juga harus segera merealisasikan transportasi massal sesuai yang direncanakan sebelumnya, seperti bus trans mebidang dan kereta api yang menghubungkan antar kota dan kabupaten.
Ketiga, pemerintah segera mengadakan perbaikan saran dan prasaran jalan raya, pelebaran jalan dan penataan lahan parkir harus jadi prioritas.

Keempat, adanya regulasi yang jelas dan pemberlakuan sanksi keras terhadap pelanggaran lalu lintas yang dapat mengurangi tindak ceroboh. Peran penegak hukum lalu lintas sangat penting posisinya di garda terdepan, memberi contoh dan teladan, serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan benar.

Kelima, untuk mengurangi resiko polusi kota dan kemacetan sudah saatnya Pemerintah memikirkan budaya bersepeda ditengah-tengah masyarakat.

Hal ini tentunya harus mendapat dukungan dan kepedulian dari masyarakat dan kerjasama yang baik antar masyarakat dan pihak terkait. Dengan berkurangnya kemacetan diharapkan tercipta Kota Medan yang asri, layak dihuni, dan aman serta sejuk untuk tempat tinggal.

Dengan alasan kesehatan, tentunya kita bisa berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak yang dekat. Tapi seiring dengan kemajuan yang canggih dan modern banyak yang rela pula menghadapi macet daripada berjalan kaki untuk jarak yang dekat.

Sebaiknya tidak menggunakan mobil pribadi bila kita hanya seorang diri, lebih baik memanfaatkan transportasi umum, dapat menghemat biaya.

Bagi pengguna jalan hendaklah mentaati pertaturan lalu lintas sekalipun tidak ada pengguna jalan lain yang sedang lewat dan rambu-rambu lalu lintas yang telah tersedia. Dan ciptakan suasan nyaman dan aman bagi sesama pengguna jalan dengan tidak saling mendahului ataupun menghalangi pengguna jalan lain.

Bagi para orang tua haruslah menjadi contoh teladan bagi anak-anak. Agar sikap tertib dan patuh akan peraturan dapat diikuti oleh anak-anak nantinya.

Untuk lahan parkir, para pengusaha tentunya dapat melihat peluang dengan membuka bisnis perparkiran yang baik, tertata rapi serta ditunjang oleh tekhnologi yang berkembang dengan memanfaatkan kondisi kemacetan Kota Medan dan minimnya lahan perparkiran yang ada. Dengan adanya kerjasama ini tentunya pengusaha turut berperan bersama pemerintah demi menciptakan Kota Medan Bestari.

Mari kita jaga dan kita jadikan Kota Medan ini kota yang BEBAS dari polusi yang berbahaya bagi kesehatan, stress akan kemacetan, dan bebas dari kesemrawutan lalu lintas!

binjai smart city

About Mebidangnews.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Tinggalkan Komentar Anda

comments

Top