Slider[Style1]

binjai smart city

Style2

lsm peka

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Pondok Pesantren Sebagai Salah Satu Wadah Pembagunan Sumber Daya Manusia Yang Bekualitas di Kota Binjai”





Secara konseptual pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan secara terencana dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia. Perbaikan taraf hidup memerlukan prakondisi infrastruktur, sarana dan prasarana yang semua ini dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan harkat dan martabat bangsa. Pembangunan nasional seharusnya diarahkan untuk mencapai keberhasilan ini yakni peningkatan harkat dan martabat Bangsa.

Kondisi Kota Binjai  yang baik secara geografis dan politis, serta posisi geostrategik yang dapat menjadi modal besar dalam upaya pembangunan Kota Binjai. Modal besar tersebut akan dapat digunakan secara efektif dan efisien terutama jika dikelola secara bijak dan ditunjang oleh kemampuan yang tinggi dari para pengelola dan rakyatnya.

Kenyataan tersebut memperlihatkan bahwa kualitas sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam mensejahterakan suatu bangsa. Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar menjadi negara yang makmur dapat dimulai dari membangun sumberdaya manusia melalui pendidikan atau memegang prinsip education first, prosperity follows

Partisipasi masyarakat Kota Binjai sebagai subjek dalam pembangunan sangat penting. Pembangunan tidak akan mencapai hasil yang optimal dan keberhasilan yang dicapai tidak dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat secara merata tanpa partisipasi aktif mereka, meskipun demikian, dalam batasan-batasan tertentu melibatkan partisipasi aktif setiap lapisan dan anggota masyarakat terkadang menemui berbagai kendala dan permasalahan, di antaranya adalah kendala kemampuan dan kompetensi.

Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana secara terus-menerus dilakukan upaya agar kendala kemampuan yang dimiliki oleh semua lapisan dan anggota masyarakat dapat teratasi sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan dapat pula menikmati hasil pembangunan yang dicapai. Upaya yang paling efektif untuk mengatasi kendala tersebut adalah melalui pendidikan

Pengertian pendidikan menurut menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengertian tersebut sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia No.2 Bab II Pasal 4 Tahun 1989 menjelaskan bahwa Sistem Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Hasil dari pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional.

Tingkat pemahaman aksara dewasa di Kota Binjai menempati urutan yang lumayan. Tingkat pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan tinggi , bahkan Pencapaian IPM Kota Binjai  beberapa tahun terakhir tentu berjalan linier dengan proses pembangunan manusia yang diterapkan pada program-program pembangunan. Indeks ini merupakan sebuah raport pembangunan manusia yang dicapai oleh pemerintah Kota Binjai.

Deskripsi kuantitatif tersebut dapat menyadarkan semua elemen bangsa bahwa masih banyak kekurangan atau masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia umumnya.

mencerdaskan kehidupan bangsa belum terwujud secara optimal. Hal ini tentunya menjadi penghalang dalam meningkatkan pembangunan di Indonesia. Saat ini setidaknya ada dua masalah besar yang mendasari buruknya kualitas pendidikan di Indonesia, pertama, permasalahan akses pendidikan, yakni pemerataan kesempatan bagi setiap warga Negara untuk memperoleh pendidikan dan kedua, permasalahan kualitas dan relevansi pendidikan, yang dapat menyebabkan kurangnya daya saing lulusan.

Kedua permasalahan ini erat kaitannya dengan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan pendidikan yang juga berdampak kepada citra masyarakat terhadap pendidikan nasional.

Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai resource pembangunan. Di dalam konteks ini harga dan nilai manusia ditentukan oleh relevansi konstruksinya pada proses produk. Kualitas  manusia diprogramkan sedemikian agar dapat sesuai dengan tuntutan pembangunan atau tuntutan masyarakat. Eksistensi bangsa Indonesia ditengah percaturan era global sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu  pengetahuan dan teknologi dan pemantapan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dapat diusahakan melalui pendidikan sebagai alternatifnya.

Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kenyataan hidup dimasa yang akan datang, yakni masa di mana anak didik itu mengarungi kehidupan. Oleh karena itu pendidikan harus didesain untuk kehidupan lebih baik pada masa mendatang, begitu pula penanaman nilai-nilai yang mampu membekali kehidupan di masa datang, yang bersumber dari agama juga harus diberikan. Ini meliputi kualitas dan keunggulan kompetisi sumber daya manusia, sampai dengan masyarakat yang ideal  yang dicita-citakan sesuai dengan tuntutan masa depan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Dalam perspektif  Islam, pendidikan telah memainkan peran penting dalam upaya melahirkan manusia yang handal dan dapat menjawab tantangan zaman. Sumber daya manusia tersebut merupakan gerakan Human Investment adalah upaya pendidikan jangka panjang untuk melahirkan sumber daya manusia.

Pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan cirinya sebagai pendidikan agama, secara ideal berfungsi dalam penyiapan SDM yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi maupun hal karakter, sikap moral, dan penghayatan serta pengamalan ajaran agama. Secara  singkat, pendidikan Islam yang ideal berfungsi membina dan menyiapkan anak didik yang berilmu, berteknologi, berketrampilan tinggi serta beriman beramal sholeh.

Sebagaimana yang dikutip Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. dalam Konferensi Internasional Pertama tentang pendidikan Islam di Mekah pada tahun 1977 merumuskan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut :

Pendidikan bertujuan mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang menyeluruh secara seimbang melalui latihan jiwa, intelek, diri manusia yang rasional, perasaan dan indera. Karena itu pendidikan harus mencakup pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya: spiritual, intelek, imajinatif, fisik, ilmiah, bahasa, baik secara individual  maupun secara kolektif, dan mendorong semua aspek ini ke arah kebaikan dan mencapai kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Muslim terletak pada perwujudan ketundukan secara sempurna kepada Allah baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia

Dalam rangka perwujudan fungsi idealnya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut, sistem pendidikan Islam haruslah senantiasa mengorientasikan diri kepada menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam masyarakat Indonesia sebagai konsekuensi logis dari perubahan karena Indonesia hanya bisa survive ditengah pertarungan politik internasional yang kian kompetitif  dengan alternatif penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi

Pondok pesantren yang ada di Kota Binjai merupakan sebagai salah satu lembaga pendidikan asli Indonesia memiliki akar tradisi sangat kuat dilingkungan masyarakat Indonesia. Berkembang sejalan dengan  proses Islamisasi di Nusantara, pesantren merupakan produk budaya Indonesia yang indigenous. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren diindikasikan mempunyai tiga peran tradisional yang penting, yaitu 1) sebagai pusat berlangsungnya transmisi ilmu-ilmu Islam  sebagai penjaga dan pemelihara kelangsungan tradisi Islam sebagai pusat reproduksi Ulama. Dengan kekuatan figur Kiai/ Ulama, pesantren berperan penting dalam intelektualisasi dan intensifikasi keislaman masyarakat muslim nusantara secara massif.

Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam  yang bercorak tradisional untuk memahami, menghayati, mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan moral agama sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Pondok pesantren didirikan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada umat yang berkualitas lahir dan batin yang berkualitas imani, akhlaki, ilmu dan amalnya.

Pada dasarnya lembaga pendidikan pondok pesantren bertujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh yang bertaqwa menurut norma-norma agama Islam, sehingga membekali para santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan ketrampilan yang dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya dan sebagai lembaga pendidikan Islam yang tertua, perannya dalam pembangunan sudah tidak diragukan lagi.
         
Tugas pokok pondok pesantren pada esensinya adalah mewujudkan manusia dan masyarakat Islam Indonesia yang beriman dan  bertaqwa kepada Allah SWT. Keunggulan SDM yang diinginkan pondok pesantren adalah terwujudnya generasi muda yang berkualitas yang tidak hanya pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, dengan lebih mengorientasikan peningkatan kualitas santrinya kearah penguasaan  ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandaskan pada nilai-nilai luhur ajaran Islam.

Pengembangan sumber daya manusia bukan merupakan persoalan yang mudah karena membutuhkan pemikiran langkah aksi yang sistematik, sistemik, dan serius. Karena berusaha memberikan konstruksi yang utuh tentang manusia dengan mengembangkan seluruh potensi dasar manusia. Dalam hal ini, pondok pesantren dengan segala potensi yang dimilikinya mempunyai peran serta terhadap pembangunan yang sedang berlangsung.

Untuk itu segala upaya yang mengacu pada pengembangan kualitas manusia sebagai sumber daya insani secara terus menerus dilakukan dengan indikasi peningkatan kualitas manusia Indonesia yang mampu berfikir strategis dan berwawasan masa depan adanya keseimbangan antara IMTAQ  dan IPTEK.
        
Berdasarkan diatas, secara jelas telah terdeskripsikan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia yang akan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan zaman, karena manusia  sebagai makhluk pedagogis dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi serta penolong dan pemegang kebudayaan. Jadi, kualitas sumber daya manusia pondok pesantren sangat berperan penting sekali dalam menentukan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. (Iskandar Paloh)

**Tulisan ini akan di ikut sertakan pada Lomba Karya Tulis Jurnalistik Pemko Binjai Tahun 2016.**

Suara Rakyat Binjai

H. Muhammad Idaham, SH, M.Si & Timbas Tarigan, SE
Walikota & Wakil Walikota Binjai

Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Walikota - Wakil Walikota Binjai,
13 Agustus 2010 - 13 Agustus 2014

Oleh : Muhammad Yasir Nasution

Tulisan ini adalah sebuah refleksi dari  saya atas perkembangan Binjai selama ini. saya merasa perlu mengeluarkan pikirannya agar menjadi pertimbangan bagi para pemegang kebijakan di Kota Binjai. Sama sama kita ketahui bahwa di era kepemimpinan Bapak H.M. Idaham sebagai walikota Binjai, kota Binjai mengalami perkembangan, walaupun masih ada kekurangan yang tentu saja harus dicari solisinya. saya merasa perlu mengapresiasi beberapa kebijakan yang dinilai memang berpihak kepada Rakyat Binjai, yang pertama adalah peningkatan PAD kota Binjai yang pada tahun 2013 mengalami over target dan meningkat signifikan di era kepemimpinan Bapak H.M idaham, kemudian kebijakan revitalisasi pasar, yakni pasar kebun lada, pasar bundar dan pasar rambung.

Untuk pasar kebun lada, pasar ini sudah jauh berubah dari bentuk asalnya, puluhan tahun tak dipugar kini pasar tersebut menjadi bersih dan layak untuk aktivitas masyarakat, dan lebih jauh lagi dalam pembagian lapak dan kios sempat terjadi selisih paham namun pada intinya hal ini merupakan langkah positif dari pemko binjai yang mencoba untuk menghilangkan praktik sewa menyewa lapak yg selama ini terjadi. Demikian pula dengan pasar bundar, pasar yang dulunya mati dan cenderung memiliki kesan negative, hari ini bisa kembali berfungsi, hanya saja pasar ini masih perlu mendapat perhatian, karena masih lantai I yang berfungsi. Kebijakan revitalisasi pasar adalah sebuah kebijakan yang kami nilai layak untuk dilanjutkan dan diharapkan mampu menuntaskan persoalan PKL di Binjai dan sejauh ini kebijakan revitalisasi pasar ini berjalan cukup baik walaupun banyak hambatannya. Kebijakan lain yang dinilai positif adalah dengan dirubahnya jalan sudirman menjadi jalur satu arah yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan namun dalam pelaksanaannya perlu disempurnakan dimana pemko harus lebih tegas dalam pengaturan parkir yg sering membuat macet.

Dalam bidang kesehatan dengan hadirnya puskesmas rawat inap sangat membantu masyarakat sehingga tidak semua pelayanan kesehatan berpusat di RSU Dr. Djoelham, dan hal ini perlu dilanjutkan dengan menambah kelengkapan fasilitas puskesmas tersebut, dan demikian pula halnya dengan pelayanan di RSU Dr. Djoelham yang harus lebih ditingkatkan lagi kenyamanannya. Sebenarnya masih banyak lagi hal2 baik yang harus di apresiasi, bantuan bilal mayat, insentif terhadap operasional mesjid, hadirnya jambu madu sebagai ikon baru kota binjai adalah beberapa program yang dinilai layak mendapat apresiasi.
 
Selanjutnya dibalik keberhasilan tersebut, saya merasa ada program yang harus dievaluasi lagi dan disempurnakan, yakni tentang kualitas infrastruktur yang pengerjaaannya kurang baik, seperti halnya jalan-jalan lingkungan yang terkesan asal proyek, padahal kita tau niat pengaspalan jalan sangat baik namun pengerjaannya yang asal jadi, dan kekurangan lainnya adalah masih terdapatnya pungutan liar terhadap truk truk yang melebihi tonase yang mengakibatkan kerusakan jalan. Hal ini harus mendapat perhatian serius dari Bapak Walikota Binjai, agar apa yang menjadi RENSTRA dan Visi-Misi Kota Binjai dapat berjalan dengan baik dan akhirnya mimpi kita bersama mewujudkan Binjai menjadi Kota IDAMAN Dapat Segera Terwujud. Amien Amien YRA

 
Binjai, 13 Agustus 2014

Muhammad Yasir Nasution
Ketua HMI Kota Binjai


Top