Pondok Pesantren Sebagai Salah Satu Wadah Pembagunan Sumber Daya Manusia Yang Bekualitas di Kota Binjai”
![]() |
Secara
konseptual pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan secara terencana
dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan
kualitas manusia. Perbaikan taraf hidup memerlukan prakondisi infrastruktur,
sarana dan prasarana yang semua ini dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan
harkat dan martabat bangsa. Pembangunan nasional seharusnya diarahkan untuk
mencapai keberhasilan ini yakni peningkatan harkat dan martabat Bangsa.
Kondisi
Kota Binjai yang baik secara geografis
dan politis, serta posisi geostrategik yang dapat menjadi modal besar dalam
upaya pembangunan Kota Binjai. Modal besar tersebut akan dapat digunakan secara
efektif dan efisien terutama jika dikelola secara bijak dan ditunjang oleh
kemampuan yang tinggi dari para pengelola dan rakyatnya.
Kenyataan
tersebut memperlihatkan bahwa kualitas sumber daya manusia memegang peranan
yang penting dalam mensejahterakan suatu bangsa. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia agar menjadi negara yang makmur dapat dimulai dari membangun
sumberdaya manusia melalui pendidikan atau memegang prinsip education first,
prosperity follows
Partisipasi
masyarakat Kota Binjai sebagai subjek dalam pembangunan sangat penting.
Pembangunan tidak akan mencapai hasil yang optimal dan keberhasilan yang
dicapai tidak dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat secara merata tanpa
partisipasi aktif mereka, meskipun demikian, dalam batasan-batasan tertentu
melibatkan partisipasi aktif setiap lapisan dan anggota masyarakat terkadang
menemui berbagai kendala dan permasalahan, di antaranya adalah kendala
kemampuan dan kompetensi.
Tantangan
yang dihadapi adalah bagaimana secara terus-menerus dilakukan upaya agar
kendala kemampuan yang dimiliki oleh semua lapisan dan anggota masyarakat dapat
teratasi sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional
dan dapat pula menikmati hasil pembangunan yang dicapai. Upaya yang paling
efektif untuk mengatasi kendala tersebut adalah melalui pendidikan
Pengertian
pendidikan menurut menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengertian
tersebut sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia No.2 Bab II Pasal 4
Tahun 1989 menjelaskan bahwa Sistem Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Hasil dari pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional.
Tingkat pemahaman aksara dewasa di Kota Binjai menempati urutan yang lumayan. Tingkat pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan tinggi , bahkan Pencapaian IPM Kota Binjai beberapa tahun terakhir tentu berjalan linier dengan proses pembangunan manusia yang diterapkan pada program-program pembangunan. Indeks ini merupakan sebuah raport pembangunan manusia yang dicapai oleh pemerintah Kota Binjai.
Deskripsi kuantitatif tersebut dapat menyadarkan semua elemen bangsa bahwa masih banyak kekurangan atau masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia umumnya.
mencerdaskan
kehidupan bangsa belum terwujud secara optimal. Hal ini tentunya menjadi
penghalang dalam meningkatkan pembangunan di Indonesia. Saat ini setidaknya ada
dua masalah besar yang mendasari buruknya kualitas pendidikan di Indonesia,
pertama, permasalahan akses pendidikan, yakni pemerataan kesempatan bagi setiap
warga Negara untuk memperoleh pendidikan dan kedua, permasalahan kualitas dan
relevansi pendidikan, yang dapat menyebabkan kurangnya daya saing lulusan.
Kedua
permasalahan ini erat kaitannya dengan tata kelola dan akuntabilitas publik
dalam penyelenggaraan pendidikan yang juga berdampak kepada citra masyarakat
terhadap pendidikan nasional.
Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai
posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia
dalam fungsinya sebagai resource pembangunan. Di dalam konteks ini harga
dan nilai manusia ditentukan oleh relevansi konstruksinya pada proses produk.
Kualitas manusia diprogramkan sedemikian agar dapat sesuai dengan
tuntutan pembangunan atau tuntutan masyarakat. Eksistensi bangsa Indonesia
ditengah percaturan era global sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya
manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan pemantapan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal
ini dapat diusahakan melalui pendidikan sebagai alternatifnya.
Pendidikan tidak bisa dipisahkan
dari kenyataan hidup dimasa yang akan datang, yakni masa di mana anak didik itu
mengarungi kehidupan. Oleh karena itu pendidikan harus didesain untuk kehidupan
lebih baik pada masa mendatang, begitu pula penanaman nilai-nilai yang mampu
membekali kehidupan di masa datang, yang bersumber dari agama juga harus
diberikan. Ini meliputi kualitas dan keunggulan kompetisi sumber daya manusia,
sampai dengan masyarakat yang ideal yang dicita-citakan sesuai dengan tuntutan
masa depan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Dalam perspektif Islam, pendidikan telah memainkan peran
penting dalam upaya melahirkan manusia yang handal dan dapat menjawab tantangan
zaman. Sumber daya manusia tersebut merupakan gerakan Human Investment
adalah upaya pendidikan jangka panjang untuk melahirkan sumber daya manusia.
Pendidikan Islam mempunyai peranan
penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan cirinya
sebagai pendidikan agama, secara ideal berfungsi dalam penyiapan SDM yang
berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi maupun hal karakter, sikap moral, dan penghayatan serta pengamalan
ajaran agama. Secara singkat, pendidikan Islam yang ideal berfungsi
membina dan menyiapkan anak didik yang berilmu, berteknologi, berketrampilan
tinggi serta beriman beramal sholeh.
Sebagaimana yang dikutip Prof. Dr.
Azyumardi Azra, MA. dalam Konferensi Internasional Pertama tentang pendidikan
Islam di Mekah pada tahun 1977 merumuskan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut
:
Pendidikan
bertujuan mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang menyeluruh secara
seimbang melalui latihan jiwa, intelek, diri manusia yang rasional, perasaan
dan indera. Karena itu pendidikan harus mencakup pertumbuhan manusia dalam
segala aspeknya: spiritual, intelek, imajinatif, fisik, ilmiah, bahasa, baik
secara individual maupun secara kolektif, dan mendorong semua aspek ini
ke arah kebaikan dan mencapai kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Muslim
terletak pada perwujudan ketundukan secara sempurna kepada Allah baik secara
pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia
Dalam rangka perwujudan fungsi
idealnya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut, sistem
pendidikan Islam haruslah senantiasa mengorientasikan diri kepada menjawab
kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam masyarakat Indonesia sebagai
konsekuensi logis dari perubahan karena Indonesia hanya bisa survive
ditengah pertarungan politik internasional yang kian kompetitif dengan
alternatif penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi
Pondok pesantren yang ada di Kota
Binjai merupakan sebagai salah satu lembaga pendidikan asli Indonesia memiliki
akar tradisi sangat kuat dilingkungan masyarakat Indonesia. Berkembang sejalan
dengan proses Islamisasi di Nusantara, pesantren merupakan produk budaya
Indonesia yang indigenous. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren
diindikasikan mempunyai tiga peran tradisional yang penting, yaitu 1) sebagai
pusat berlangsungnya transmisi ilmu-ilmu Islam sebagai penjaga dan pemelihara kelangsungan tradisi Islam sebagai pusat reproduksi Ulama. Dengan kekuatan figur Kiai/ Ulama, pesantren berperan penting
dalam intelektualisasi dan intensifikasi keislaman masyarakat muslim nusantara
secara massif.
Pondok pesantren merupakan salah
satu lembaga pendidikan Islam yang
bercorak tradisional untuk memahami, menghayati, mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan moral agama sebagai pedoman hidup bermasyarakat.
Pondok pesantren didirikan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada
umat yang berkualitas lahir dan batin yang berkualitas imani, akhlaki, ilmu dan
amalnya.
Pada dasarnya lembaga pendidikan
pondok pesantren bertujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh
yang bertaqwa menurut norma-norma agama Islam, sehingga membekali para
santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan ketrampilan yang dipersiapkan
untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya dan sebagai
lembaga pendidikan Islam yang tertua, perannya dalam pembangunan sudah tidak
diragukan lagi.
Tugas pokok pondok pesantren pada
esensinya adalah mewujudkan manusia dan masyarakat Islam Indonesia yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT. Keunggulan SDM yang diinginkan pondok
pesantren adalah terwujudnya generasi muda yang berkualitas yang tidak hanya
pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, dengan lebih mengorientasikan
peningkatan kualitas santrinya kearah penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan dilandaskan pada nilai-nilai luhur ajaran Islam.
Pengembangan sumber daya manusia
bukan merupakan persoalan yang mudah karena membutuhkan pemikiran langkah aksi
yang sistematik, sistemik, dan serius. Karena berusaha memberikan konstruksi
yang utuh tentang manusia dengan mengembangkan seluruh potensi dasar manusia.
Dalam hal ini, pondok pesantren dengan segala potensi yang dimilikinya
mempunyai peran serta terhadap pembangunan yang sedang berlangsung.
Untuk itu segala upaya yang mengacu
pada pengembangan kualitas manusia sebagai sumber daya insani secara terus
menerus dilakukan dengan indikasi peningkatan kualitas manusia Indonesia yang
mampu berfikir strategis dan berwawasan masa depan adanya keseimbangan antara
IMTAQ dan IPTEK.
Berdasarkan diatas, secara jelas
telah terdeskripsikan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia pondok
pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia yang
akan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan zaman, karena
manusia sebagai makhluk pedagogis dilahirkan dengan membawa
potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi
serta penolong dan pemegang kebudayaan. Jadi, kualitas sumber daya manusia
pondok pesantren sangat berperan penting sekali dalam menentukan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat. (Iskandar Paloh)
**Tulisan ini akan di ikut sertakan
pada Lomba Karya Tulis Jurnalistik Pemko Binjai Tahun 2016.**