Slider[Style1]

binjai smart city

Style2

lsm peka

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5


Asahan,MebidangNews Meningkatnya pengguna narkoba di kalangan pelajar di Asahan membuat kecewa Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Asahan Tuangkus Harianja. Kepada wartawan, Harianja berharap para Kepala Sekolah lebih giat lagi melakukan sosialisasi.
Menurut Harianja, berdasarkan data BNNK Asahan, selama tahun 2016 sekitar 276 orang masuk dalam pemusatan rehabilitasi. Dari jumlah itu kebanyakan dari kalangan pelajar.
"Data jumlah korban pemakai narkoba yang telah direhabilitasi dan rawat jalan di dominasi pelajar. Dapat kita simpulkan penggunaan narkoba dari kalangan pelajar mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SMA Sederajat meningkat. Ke depan dikhawatirkan Kabupaten Asahan menjadi peringkat pertama pengguna narkoba di Indonesia di tingkat pelajar," katanya, Senin (23/1/2017).
Harianja menjelaskan, seharusnya hal tersebut tidak akan terjadi, jika pihak sekolah melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba di kalangan pelajar. Sebagai badan yang diakui oleh pemerintah, kata Harianja, pihaknya siap untuk membantu sekolah melakukan sosialisasi.
Harianja mengatakan bahwa sosialisasi ke pelajar tentang bahaya narkoba dapat dianggarkan melalui Dana Bos yang telah tertuang di dalam petunjuk teknisnya.
"Seharusnya pihak sekolah pada tahun 2017 ini menganggarkan dana BOS yang tertuang di petunjuk teknis tentang sosialisasi bahaya narkoba ke pelajar dengan berkoordinasi dengan BNNK Asahan. Soalnya, sudah sangat mengkhawatirkan dengan meningkatnya pemakai narkoba dari kalangan pelajar di Asahan," ungkapnya.
Salah satu cara untuk melakukan sosialisasi bahaya penggunaan narkoba di kalangan pelajar, kata Harianja, adalah melalui film layar lebar berjudul "Menggapai Harapan".
Film yang mengambil lokasi di Asahan ini, kata Harianja, sudah mulai syuting di bulan Januari ini.
Di tempat terpisah, Ketua Musyawarah Kepala Sekolah (MKS) yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kisara, Jumadi, tidak berada di tempat. "Masih berada di luar kota," kata Ipan, salah satu petugas keamanan di SMA Negeri 1 Kisaran kepada wartawan.
Hal senada terjadi di SMP Negeri 1 Kisaran. Bambang, sang kepala sekolah tidak berada di tempat.
"Kalau cari bapak di atas jam 8 pagi, pasti udah nggak ada lagi,dan malah jarang masuk kesekolah",kata salah seorang guru yang tak mau disebutkan namanya. (Azhar)

binjai smart city

About Mebidangnews.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Tinggalkan Komentar Anda

comments

Top