Slider[Style1]

binjai smart city

Style2

lsm peka

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5


RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai yang Mulai kalas saing dengan RS Swasta yang ada di Kota Binjai.

MebidangNews|Binjai - Rumah Sakit Umum Dr. RM Djoelham yang dikenal masyarakat awam di Kota Binjai sebagai rumah sakit plat merah milik pemerintah kota binjai, belakangan ini secara perlahan tak lagi begitu diminati oleh warga atau pasien yang ingin mendapatkan perawatan dari tenaga medis di RS berplat merah tersebut.

Kini keluarga pasien, lebih memilih anggota keluarganya yang sakit lebih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Swasta yang ada di Binjai, maupun Rumah Sakit berplat merah lainnya di kota ini.

Apa lajur RSUD Dr RM Djoelham kini semakin tertinggal, hal ini  dikarenakan pelayanan di RSUD Dr.RM Djoelham sangat buruk dalam pelayanan kepada pasien. Sehingga, tak salah RS yang terletak dibelakang Kantor Walikota Binjai itu disebut kalah saing dengan Rumah Sakit lain yang ada di Kota Binjai.

Terungkapnya RS Djoelham saat ini kalah saing dengan Rumah sakit lainnya di Kota Binjai, Kamis (17/11) pagi tadi sekitar pukul 10.30 Wib saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi B DPRD Binjai bersama pihak manajemen RSU milik Pemko Binjai itu.

Dalam RDP Komisi B dengan manajemen RSUD Dr.RM Djoelham, yang digelar diruang sidang paripurna DPRD Binjai dipimpin oleh Ketua Komisi B, Jonita Agina Bangun serta dihadiri enam anggota Komisi B lainnya seperti Njoreken Pelawi, dr. Edy Putra Sitepu, Drs. Suharjo Mulyono, Hj. Gushartini Br Surbakti, Hj. Norasyiah dan M. Atan Sitepu.

Sedang pihak manajemen RS Dr. Djoelham Binjai dalam RDP digedung dewan tersebut langsung dihadiri Direktur RSUD Dr RM Djoelham dr. Mahariani br Manalu beserta sejumlah manajemen rumah sakit tersebut.

Jonita Agina Bangun, politisi Hanura di gedung dewan rakyat Binjai itu mengatakan, RDP ini digelar merupakan tindak lanjut hasil dari inspeksi mendadak (Sidak) Komisi B yang dilakukan beberapa hari lalu ke rumah sakit djoelham serta berdasarkan laporan-laporan dari warga.

Lanjutnya, setelah dilakukan sidak, komisi b menemukan beberapa permasalahan yang terdapat di rumah sakit djoelham antara lain sepertinya buruknya pelayanan dan pemiliharaan fasilitas seperti gedung dan ruangan pasien.

“ Perlu diketahui Direktur, Komisi B beberapa hari lalu menyidak RS Djoelham. Kami sangat kecewa melihat pelayanan terhadap pasien dan pemeliharaan gedung atau sarana lainnya di RS Djoelham seperti kami menemui ruang instalasi gizi terlihat kotor dan berlalat. Maka itu, kami memanggil ibu direktur untuk segera melakukan pembenahan di rs djoelham,”ungkap Jonita.

Sedang Dr. Edy Putra Sitepu, anggota Komisi B menyebutkan, apa yang terjadi di RS Djoelham saat ini bukan hanya soal pelayanan saja, juga melainkan soal anggaran mengenai pemiliharaan gedung dan ruangan yang terdapat di RS Djoelham.

“ Kami menginginkan, manajemen itu untuk terbuka serta transparan soal pengelolaan dan penggunaan anggaran. Jika anggaran tak dipergunakan sesuai dengan kegunaannya, ya terlihat seperti yang kami temui antara lain ya ruangan instalasi gizi tak terurus,”ucap Edy yang juga Ketua Fraksi Nasdem di DPRD Binjai.

Sambung Edy lagi, untuk itu kedepan di R APBD Binjai tahun 2017, Komisi B berharap pihak manajemen untuk menganggarkan anggaran yang sepantasnya serta sesuai peruntukkannya.

Sementara itu Hj. Gushartini, anggota Komisi B dari Fraksi Golkar mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap RS milik pemerintah tersebut. Disebutkannya, saat dirinya berada di RS Djoelham, dianya melihat seorang pasien tak dilayani dengan baik oleh perawat RS Djoelham.

“ Saat itu, si pasien hendak diantar ke lantai III dengan mempergunakan lift. Namun, pihak RS tak menuruti pasien tadi, setelah diimingi upah barulah pasien tadi dilayani oleh oknum RS Djoelham tadi. Ada apa dengan semua ini ?,”ucap Tini dengan penuh tandanya besar.

Sedang Drs. Suharjo Mulyono menyebutkan, saat ini warga atau pasien di Kota Binjai lebih kebanyakan memilih rumah sakit lain, daripada RSUD Dr RM Djoelham.

Sambung politisi PKS itu kembali, itu semua terkait buruknya pelayanan dari manjemen RS Djoelham terutama bagi pasien mempergunakan BPJS. “ Saya sering mendapat laporan dari keluarga pasien, bahwa mereka sekarang lebih suka dirawat RS swasta maupun RS lainnya di Binjai,”ungkap Suharjo.

Sementara Direktur RS Djoelham, dr. Mahariani Manalu, menanggapi pertanyaan dari anggota Komisi B DPRD Binjai mengatakan, dirinya bersama manajemen RS Djoelham Binjai lainnya akan berusaha untuk memperbaiki sistem pelayanan serta persoalan yang lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja di RS Djoelham.(M.1) 

binjai smart city

About Mebidangnews.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Tinggalkan Komentar Anda

comments

Top