MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PEMBENTUK IDENTITAS KOTA
Banyak
ahli mengatakan bahwa pada tahun 2020-2030 Indonesia mendapatkan anugerah bonus
demografi yakni jumlah penduduk angkatan kerja (15 s/d 64 tahun) mencapai 70%,
sisanya merupakan para lanjut usia dan anak-anak. Hal ini merupakan modal yang
cukup besar bagi pembangunan suatu bangsa dalam berkompetisi dengan nergara
lain di ASEAN maupun dunia. Namun tentu saja anugerah ini harus disikapi dengan
suatu perencanaan yang matang, terintegrasi dan berkesinambungan.
Secara
garis besar pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok, pertama masalah
materi yang akan dihasilkan kemudian didistribusikan, kedua masalah manusia
yang menjadi pengambil kebijakan yakni pelaku pembangunan. Sebagai pelaku
pembangunan manusia dituntut untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
unggul dan kompeten agar proses pembangunan terus berjalan berkesinambungan.
Dinegara
berkembang seperti Indonesia tersebar berbagai kawasan Industri. Para pelaku
Industri ini tentu saja membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil yang
secara terus menerus “dipaksa” mengasah keterampilannya. Salah satu metodenya ialah
dengan dilatih mengikuti berbagai macam pendidikan yang pada akhirnya akan
bermuara pada peningkatan produksi, produksi dan produksi. Pembangunan Sumber
Daya Manusia (SDM) model ini tentu saja hanya akan menguntukan para pemilik
modal karena hanya berorientasikan pada keuntungan produksi sehingga mematikan
kreatifitas para pekerja. Pada hal para pekerjatersebut didominasi oleh anak
muda. Lebih memilukan lagi hal tersebut akan mengabaikan faktor sosial, politik
dan budaya. Pada hal untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) kreatif,
unggul dan berdaya saing adalah manusia yang “dipaksa” untuk terus menerus bijak
dalam bersosial, mandiri dalam berpolitik dan arif dalam berbudaya.
Sumber
Daya Manusia (SDM) Kota Binjai
Dengan jumlah penduduk ± 264.687
jiwa (data BPS Kota Binjai 2015) dan masuk dalam kawasan Strategis Nasional
(KSN) MEBIDANG-RO yang tertuang dalam Perpres Nomor 60 Tahun 2011, tentunya
menjadikan kota Binjai memegang peranan penting dalam menentukan laju
pembangunan di Sumatera Utara. Perencanaan percepatan pembangunan yang dirancang
oleh pemerintah pusat seperti pembangunan Tol Medan-Binjai, pembangunan Tol
Listrik 35.000 MW, penambahan jalur kereta api Medan-Besitang tentunya akan
berdampak positif bagi masyarakat Binjai. Ini tentu saja akan membuat Binjai
dilirik oleh para investor dari berbagai negara.
Terlebih lagi masyarakat binjai
saat ini suka tidak suka sudah berada pada era pasar bebas Asia Tenggara yang dikenal dengan sebutan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA).Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tidak hanya membuka arus
perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional,
seperti dokter, bidan, pengacara, akuntan, maupun pasar tenaga kerja non-skill.
Banyak masyarakat yang pesismis dengan keadaan ini, karena takut kalah bersaing
dengan para tenaga kerja asing. Seharusnya persepsi masyarakat tersebut harus
diubah, melainkan keadaan ini merupakan peluang yang harus bisa dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin oleh masyarakat Binjai.
Pemerintah Kota Binjai sebagai
pemegang kendali tertinggi urusan daerah harus cermat dalam mempersiapkan
sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing dengan masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk
mampu bersaing tentu saja dibutuhkan karakter dan mental yang kuat. Hal ini
tertuang dalam salah satu Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Binjai
2016-2021 yakni “Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas (Smart People) dengan kualifikasi Pintar,
Sehat, Produktif dan Sejatera”.
Binjai
ingin menasbihkan dirinya menjadi kota cerdas (Smart City). Penerpan konsep kota cerdas ini tentunya dibangun
secara komperhensif dan terintegrasi. Namun kota cerdas yang bagaimana yang
akan menjadi karakter identitas kota?. Dilihat dari posisi geografis, kota
Binjai sebagai kota perlintasan Medan-Banda Aceh. Arus keluar masuknya barang maupun
penduduk (mobility people) tentu saja akan sangat menguntukan kota
Binjai jika mampu mengelolanya dengan baik.
Sebagai penyangga kota besar
seperti Medan dan Aceh, kota Binjai dapat berperan sebagai kota penyedia jasa
seperti jasa transit barang, jasa penginapan yang ramah bagi para pengunjung
baik yang berwisata atau pekerja. Bisa juga terjun langsung sebagai pelaku
produksi dengan membuka kawasan industri di Binjai.
Sebagai kota cerdas (Smart City) penyedia jasa, tentu
membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berorientasikan pelayanan yang Smart pula. Para pelaku utama untuk
mewujudkan kota cerdas dibidang jasa tersebut antara lain :
- Birokrat
cerdas, birokrat harus mampu menjalankan pemerintahan yang efisien, efektif,
transparan dan terpercaya. Istilah yang sering didengung-dengungkan pejabat
saat ini “bukan jamannya lagi kita dilayani tetapi kita melayani”. Merubah
karakter dan perilaku birokrat dari dilayani menjadi melayani menjadi salah
satu faktor penting dalam memberikan kepercayaan kepada para investor yang
ingin menamkan modalnya.
- Pengusaha
cerdas, para pengusaha harus mampu menciptakan suasanakerja yang kondusif di
lingkungan kerja, memberikan upah yang layak, jaminan kesehatan serta
keselamatan para pekerjanya.
- Pekerja
cerdas, para pekerja diharapkan mampu memaksimalkan segala potensi yang ada
pada dirinya dan mampu menyerap segala ilmu yang ia dapatkan dibadang kerja
yang ditekuni, sehingga nantinya mampu menjadi pengusaha baru yang mamilki
pengalaman yang cukup dibidangnya.
Ketiga pelaku utama ini diharapkan
bersinergi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang cerdas sehingga akan
tercipta siklus saling menguntungkan diantara ketiga belah pihak baik
pemerintah, pengusaha maupun pekerja. hal ini tentu saja akan berimbas pada
meningkatnya taraf hidup masyarakat, terciptanya iklim usaha yang kondusif,
mudah, murah dan ramah. Yang terpenting dari siklus ini diharapkan kota Binjai
dikenal dengan identitasnya sebagai kota penyedia jasa Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkarakter cerdas.
Penulis adalah wartawan Mebidangnews Paian Hamdani
Tulisan ini untuk di ikut sertakan dalam lomba karya
tulis Pemko Binjai
Tinggalkan Komentar Anda