Diduga Jadi Sarana Ajang Mesum, Ratusan Warga Grebek Lesehan Mbak Nana
Binjai
(MN)
Gejolak
asmara para pasangan sejoli yang kerap memadu cinta diwarung lesehan mbak Nana,
berubah drastis. Adegan demi adegan percintaan sepasang anak adam inipun
berubah menjadi petaka, karena tiba-tiba ratusan warga mengamuk dan menyerbu tempat yang diduga penyedia tempat ajang mesum
berkedok warung makanan. Dengan beringas, ratusan warga mengobrak-abrik dan
melempari warung dengan batu.
Dari dalam warung yang berada di Jalan Sutoyo, Pasar 10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat. Ratusan warga mengamankan sepasang sejoli yang tengah bercinta. Wanita bertelanjang dada, si pria bertelanjang celana. Sementara, lima pasangan lain kocar-kacir melarikan diri, Sabtu (9/8) sekitar pukul 23.30 WIB. Lalu,Takut dijadikan amuk dimassa, personil kepolisian yang turun ke lokasi mengamankan pasangan dan juga para pegawai (pekerja-red).
Warga yang memadati lokasi mengakui, telah menaruh curiga sejak berdirinya warung dilahan lebih kurang seluas 1 rante ini. Karena, selain bangunan yang terlihat tidak lajim dengan dipagari tembok disekeliling lokasi.
Setiap tempat makan juga disekat tembok seperti kamar kecil yang luas sekitar 2 X 2 meter persegi. "Tempat makan kok didalam bangunanya disekat-sekat. Tinggi pulak itu, seperti kamar-kamar kecil," kata Yuli dan Leha, warga sekitar lokasi.
Dari dalam warung yang berada di Jalan Sutoyo, Pasar 10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat. Ratusan warga mengamankan sepasang sejoli yang tengah bercinta. Wanita bertelanjang dada, si pria bertelanjang celana. Sementara, lima pasangan lain kocar-kacir melarikan diri, Sabtu (9/8) sekitar pukul 23.30 WIB. Lalu,Takut dijadikan amuk dimassa, personil kepolisian yang turun ke lokasi mengamankan pasangan dan juga para pegawai (pekerja-red).
Warga yang memadati lokasi mengakui, telah menaruh curiga sejak berdirinya warung dilahan lebih kurang seluas 1 rante ini. Karena, selain bangunan yang terlihat tidak lajim dengan dipagari tembok disekeliling lokasi.
Setiap tempat makan juga disekat tembok seperti kamar kecil yang luas sekitar 2 X 2 meter persegi. "Tempat makan kok didalam bangunanya disekat-sekat. Tinggi pulak itu, seperti kamar-kamar kecil," kata Yuli dan Leha, warga sekitar lokasi.
Tidak hanya sampai disana, diakui mereka,
dari lokasi beberapa warga juga kerap menemukan kondom dalam parit dan sekitar
lokasi. Kecuigaan semakin menjadi-jadi dikarenakan belum lagi makanan dimasak
(pagi hari-red).
Beberapa pasangan muda-mudi kerap masuk ke dalam lokasi dengan jumlah kamar kecil sekitar 38 bilik ini. "Kalau kami rasakan, bukanya enak kali makanan disana. Tapi, kenapa setiap hari muda-mudi kerap masuk ke dalam lokasi," sahut Andi, warga lainya.
Beberapa pasangan muda-mudi kerap masuk ke dalam lokasi dengan jumlah kamar kecil sekitar 38 bilik ini. "Kalau kami rasakan, bukanya enak kali makanan disana. Tapi, kenapa setiap hari muda-mudi kerap masuk ke dalam lokasi," sahut Andi, warga lainya.
Kecurigaan yang
terus tanpak jelas kian hari. Mebuat warga disana yang tidak ingin kampung
mereka dikotori dengan perbuatan maksiat. Dengan adanya tempat-tempat seperti
ini menyusun siasat. Setelah melakukan rapat koordinasi kecil antar warga
disana.
Merekapun
sebulan belakangan mengawasi lokasi guna mengumpulkan bukti-bukti. "Sudah
kami tegur pemilikinya. Tapi mereka seiolah tidak menggubriskanya. Meski bulan
puasa kemarin, mereka juga tetap buka dan membuat kami (warga-red) bertambah
berang," sahut mereka.
Dengan cara membolongi salah satu genteng yang berada disalah satu bilik bernomor 5. Beberapa warga akhirnya mengintai lokasi dan melihat pasangan muda mudi ini sedang melakukan mesum.
Dimana si wanita tanpak bertelanjang dada dan si pria bertelanjang celana. "Kami lihat si wanita sedang menghisap kemaluan pria dengan bertelanjang dada," terang beberapa warga yang sempat menyaksikan adegan dari balik genteng ini.
Aksi sepasang anak adam yang akhinya diketahui bernama Irfandi (20) karyawan PT Kaisar, warga Dusun 4, Desa Lomugam, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat. Dan Devi (20) warga Bambu Kuala, Kabupaten Langkat, akhirnya dihentikan.
Ratusan warga disana langsung menyerbu lokasi dan membuat pasangan lain kocar-kacir melarikan diri. Sedangkan kedua sejoli yang mereka lihat tadi tertangkap tangan oleh warga. "Pasangan lain lari berhamburan keluar. Sementara yang dua kami amankan tak berhasil kabur karena gak sempat pakai pakaian," seru mereka.
Dengan cara membolongi salah satu genteng yang berada disalah satu bilik bernomor 5. Beberapa warga akhirnya mengintai lokasi dan melihat pasangan muda mudi ini sedang melakukan mesum.
Dimana si wanita tanpak bertelanjang dada dan si pria bertelanjang celana. "Kami lihat si wanita sedang menghisap kemaluan pria dengan bertelanjang dada," terang beberapa warga yang sempat menyaksikan adegan dari balik genteng ini.
Aksi sepasang anak adam yang akhinya diketahui bernama Irfandi (20) karyawan PT Kaisar, warga Dusun 4, Desa Lomugam, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat. Dan Devi (20) warga Bambu Kuala, Kabupaten Langkat, akhirnya dihentikan.
Ratusan warga disana langsung menyerbu lokasi dan membuat pasangan lain kocar-kacir melarikan diri. Sedangkan kedua sejoli yang mereka lihat tadi tertangkap tangan oleh warga. "Pasangan lain lari berhamburan keluar. Sementara yang dua kami amankan tak berhasil kabur karena gak sempat pakai pakaian," seru mereka.
Massa,
yang sudah marahpun sempat akan menghakimi keduanya. Beruntung, petugas
menerima laporan langsung mengamankan pasangan sejoli ini. Mereka diamankan ke
kantor polisi terdekat untuk didata dan diamankan dari amuk massa.
Tidak
sampai disana, warga yang sudah berang terus meneriaki agar warung ditutup saja
karena diduga dengan sengaja menyediakan tempat mesum ini. Masyarakat juga
sempat melempari warung dengan batu yang mereka dapat. "Bakar-bakar, sudah
kita bakar saja dan kita hancuri warungnya," teriak beberapa warga dari balik
keramaian.
Meski awalnya puluhan personil kepolisian
baik dari Polsek Binjai Barat dan Polres Binjai diturunkan sempat kewalahan
menghadapi kemarahan warga. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama hingga
akhrinya ratusan warga membubarkan diri. Sementara hingga kini, pihak
kepolisian masih terlihat berjaga dilokasi guna mengantisifasi hal-hal yang
tidak diinginkan.(ian/mn)
Tinggalkan Komentar Anda