Komunitas Motor Trail BMX Bantu Pengungsi Sinabung
Pembina BMX Iskandar Paloh S.Sos saat menyerahkan bantuan kepada korban Letusan Gunung Sinabung |
Mebidang
News | Tanah Karo - Komunitas Motor trail
Binjai-Langkat Modifix Xtrim Sumatera Utara memberikan bantuan berupa sembilan
bahan pokok kepada pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang berada di Kecamatan
Namanteran dan Danau Lau Kawar, Kabupaten Karo.
"Bantuan yang diberikan ini bentuk solidaritas dari komunitas terhadap warga yang kini ditimpa musibah meletusnya Gunung Sinabung," ungkap Zulfan Effendi ST Ketua Umum Binjai Langkat Modifix Xtrim (BMX) didampingi Bendahara Umum BMX Try Yoga Hasibuan usai menyerahkan bantuan di Lau Kawar, Kabupaten Tanah Karo, Sabtu (10/9)
Menurut Zulfan, pada awalnya mereka bergerak dari Binjai menyusuri Jalan Jamin Ginting Kecamatan Binjai Selatan menuju arah Namu Ukur, Gunung Ambat, dan Pamah Semelir, Kecamatan Sei Binggei, Kabupaten Langkat.Sebelum memasuki perbatasan Kabupaten Langkat- Kabupaten Tanah Karo, komunitas itu terlebih dulu melewati perbukitan terjal dan berbahaya sebelum toba di Kuta Rakyat, Kecamatan Namanteran, Karo.
"Bantuan yang diberikan ini bentuk solidaritas dari komunitas terhadap warga yang kini ditimpa musibah meletusnya Gunung Sinabung," ungkap Zulfan Effendi ST Ketua Umum Binjai Langkat Modifix Xtrim (BMX) didampingi Bendahara Umum BMX Try Yoga Hasibuan usai menyerahkan bantuan di Lau Kawar, Kabupaten Tanah Karo, Sabtu (10/9)
Menurut Zulfan, pada awalnya mereka bergerak dari Binjai menyusuri Jalan Jamin Ginting Kecamatan Binjai Selatan menuju arah Namu Ukur, Gunung Ambat, dan Pamah Semelir, Kecamatan Sei Binggei, Kabupaten Langkat.Sebelum memasuki perbatasan Kabupaten Langkat- Kabupaten Tanah Karo, komunitas itu terlebih dulu melewati perbukitan terjal dan berbahaya sebelum toba di Kuta Rakyat, Kecamatan Namanteran, Karo.
Di lokasi itu, terdapat ribuan pengungsi erupsi Gunung Sinabung. Setelah beristirahat untuk menunaikan sholat zuhur, mereka menyalurkan bantuannya buat para pengungsi.Pihaknya memberikan sumbangan sembilan bahan pokok (sembako) di halaman Masjid Namanteran yang diterima Syawal Beru Sembiring (43) mewakili warga pengungsi lainya.
Ibu dari tiga anak yang mengaku telah menghuni barak pengungsi selama tiga tahun itu mengaku sangat terharu atas bantuan tersebut.
"Selama dipengungsian kami
tidak diperhatikan oleh pemerintah, kami hidup dengan serba kekurangan, selain
itu kami juga hidup dibawah ancaman maut Gunung Sinabung yang sewaktu-waktu
bisa meletus," katanya.
Wanita yang telah menjanda itu mengaku harus bekerja keras dengab mengambil upaha di ladang milik otang lain untuk menghidupi dirinya dan membiayai keperluan sekolah anak-anaknya.
Pelin Depari, kordinator warga menjelaskan, terdapat 25 kepala keluarga (KK) masih tetap bertahan di lokasi pengungsian di sekitar Danau Lau Kawar tersebut."Warga memilih terus bertahan disini karena di tempat pengungsian tidak ada jaminan kehidupan, sementara anak-anak butuh biaya sekolah, makan dan lain-lain," katanya.(M.10)
Wanita yang telah menjanda itu mengaku harus bekerja keras dengab mengambil upaha di ladang milik otang lain untuk menghidupi dirinya dan membiayai keperluan sekolah anak-anaknya.
Pelin Depari, kordinator warga menjelaskan, terdapat 25 kepala keluarga (KK) masih tetap bertahan di lokasi pengungsian di sekitar Danau Lau Kawar tersebut."Warga memilih terus bertahan disini karena di tempat pengungsian tidak ada jaminan kehidupan, sementara anak-anak butuh biaya sekolah, makan dan lain-lain," katanya.(M.10)
Tinggalkan Komentar Anda