TRUCK BERMUATAN GEMBROT JADI MOMOK DAN MERESAHKAN MASYARAKAT KOTA BINJAI
![]() |
Warga Jl.Jend Jamin Ginting mulai gerah dengan sikap Pemko Binjai dan meletak kan Pot Bunga di jalan |
Mebidang
News.Com|Binjai - Pemerintahan Kota (Pemko) Binjai dinilai sedang mengalami
dilemma dan galau terkait terus melintasnya truk-truk over
tonase berlebih berdampak pada rusaknya beberapa jalan di inti kota Binjai.
Kerusakkan Jalan tersebut mulai tampak di simpang jalan hasanuddin tepatnya di
sebelah Kodim 0203 Langkat, dan disepanjang jalan Jamin Ginting
Binjai hingha simpang Rambung.
Dari pantauan Mebidang News, Kamis (11/8) warga
di jalan Jamin Ginting terlihat sudah meletakkan Pot Bunga di sepanjang
jalan yang rusak. Dalam pot bunga tersebut, warga juga menuliskan agar
berhati-hati melintasi jalan tersebut karena ada proyek galian C.
Warga menyangkan truck-truck tersebut terus dibiarkan
melintas tanpa ada tindakkan tegas. Parahnya lagi truk-truk tersebut juga
melintasi di jembatan titibesi di jalan Gatot Subroto tepatnya disamping rumah
dinas walikta Binjai yang saat ini dalam keadaan rusak.
“kami mau ada ketegasan dari pemko terkait
truk-truk over tonase ini, jangan sampai jalanan di Binjai rusak semua. Jalan
yang bagus saja bisa rusak, apalagi jembatan titibesi yang hanya bisa dilalui
oleh kendaraan dengan beban empat ton,” taufik warga sekitar.
Terisah Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan
Kota Binjai Sarjiana ketika dikonfirmasi wartawan, mengatakan sejauh ini dinas
perhubungan hanya menjalankan keputusan dari tim terpadu. Memang sejauh ini,
sudah banyak masyarakat yang melaporkan jalanan mereka rusak akibat truk-truk
over tonase melintas dan hal tersebut sudah disampaikan ke dinas terkait.
“belum tahu kita kapan jalan alternatif
tersebut bisa dilintasi, kata mereka saat ini sedang
dipersiapkan,” jelasnya.
Sejauh
ini sambungnya, pihak pengusaha truk tersebut sedang menyiapkan jalan
alternatif, untuk tidak melintasi di jalan inti kota Binjai. Jalan tersebut
yang akan dilintasi mereka dari kelurahan Tanjung Jati hingga tembus ke
perkebunan Kwala Madu.
Kabag Humas Kota Binjai Hendrik Tambunan kepada
wartawan mengatakan hingga kini belum ada keputusan dari pemko terkait
bebas melintasnya truk-truk tersebut. “memang serba salah, satu sisi kalau kita
hambat terganggu roda perekonomian, satu sisi juga jalanan di Binjai rusak
karena dilalui truk,”terangnya
Saat
disinggung, apakah pemko Binjai ada menganggarkan biaya perbaikkan jalan –jalan
yang rusak tersebut. Ia mengatakan sejauh ini tidak ada.
“Sejauh
ini, Pemko Binjai fokus perbaikan Pajak tavip dan pembangunan kembai pasar
modern Rambung yang sempat terhenti, kalau untuk jalan tidak ada di tahun ini,
karena instruksi dari walikota Binjai kan penghematan anggaran. Tapi tidak tahu
juga mana tahu nanti di PAPBD di masukkan,” ucapnya
Namun,
fakta yang terjadi di Kota Binjai, dari pukul 00:00 Wib-05:00 Wib, Truck
pengangkut material, khususnya galian C mulai menjadi objek pemandangan bagi
masyarakat. Yang mana, selain membuat resah akibat iring iringan, suara truck
juga mengganggu kenyamanan masyarakat jika dimalam hari.
Sebelumnya,
Wakil Walikota Binjai Timbas Tarigan mengatakan sejauh ini hasil pemeriksaan
dari dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumut terkait jembatan titibesi yang terletak di
jalan Gatot Subroto, Kec Binjai barat hanya bisa dilalui oleh truk bertonase
tinggi dengan kapasitas empat ton. “Hasil pemeriksaan tersebut, memang sudah keluar dan
kalau tidak salah saya jembatan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan dengan
beban empat ton saja,” ucapnya usai paripurna (LPJ) di DPRD Binjai.
Seperti
diketahui, jika truk over tonase ini tetap dilegalkan Pemko Binjai, setidaknya
akan banyak ruas jalan yang akan mengalami kerusakan, diantaranya Jalan Sultan
Hasanuddin, Jalan Jamin Ginting, Jalan Pangeran Diponegoro, dan Jalan Ir
Juanda.
Gara gara jalan rusak, warga masyarakat pengguna
jalan mulai terganggu, bahkan akibat ulah Truck bermuatan gembrot ini banyak
nyawa melayang diantaranya seorang Purnawirawan TNI yang yewas akibat terperosok lubang di Jalan Letjend Djamin
Ginting, Lingkungan IV, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan, Rabu
(10/8) malam, pesiunan anggota TNI tewas ditempat kejadian.
Korban yang tewas yaitu, Pelda (Purn) Amir Hamzah
Panggabean, mantan personel Jasdam I/Bukit Barisan, penduduk Jalan Letjend
Djamin Ginting, Pasar III, Dusun Adi Mulyo, Desa Kwala Mencirim, Kecamatan Sei
Bingei, Kabupaten Langkat.
Pria 54
tahun itu tewas akibat pendarahan parah di kepala, usai terperosok dan terjatuh
dan terhempas menghantam badan jalan, saat kejadian korban mengendarai sepedamotor
Kawasaki Ninja BK 4477 AAE .Saat itu, korban bermaksud pulang ke rumahnya,
dengan mengendarai sepedamotor berkecepatan tinggi, tanpa menggunakan helm,
dari arah Kelurahan Rambung Timur menuju Kelurahan Pujidadi.
Naas setibanya di Simpang Jalan KH Kharim,
sepedamotor korban justru terperosok ke dalam lubang di tengah jalan. Seketika
itu, dia jatuh terhempas menghantam permukaan aspal, dan tewas ditempat
kejadian perkara.Oleh warga yang menyaksikan kejadian itu langsung membawa
korban kerumah sakit untuk mendapat visum dirumah Unum Dr Djoelham Kota Binjai.(M.5)
Tinggalkan Komentar Anda