Slider[Style1]

binjai smart city

Style2

lsm peka

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5


Warga Jl.Jend Jamin Ginting mulai gerah dengan sikap Pemko Binjai dan meletak kan Pot Bunga di jalan

Mebidang News.Com|Binjai - Pemerintahan Kota (Pemko) Binjai dinilai sedang mengalami dilemma dan galau  terkait terus melintasnya  truk-truk over tonase berlebih berdampak pada rusaknya beberapa jalan di inti kota Binjai. Kerusakkan Jalan tersebut mulai tampak di simpang jalan hasanuddin tepatnya di sebelah Kodim 0203 Langkat,  dan disepanjang jalan Jamin Ginting Binjai hingha simpang Rambung.

Dari pantauan Mebidang News, Kamis (11/8) warga di jalan Jamin Ginting terlihat sudah meletakkan Pot Bunga di sepanjang jalan yang rusak. Dalam pot bunga tersebut, warga juga menuliskan agar berhati-hati melintasi jalan tersebut karena ada proyek galian C.

Warga menyangkan truck-truck tersebut terus dibiarkan melintas tanpa ada tindakkan tegas. Parahnya lagi truk-truk tersebut juga melintasi di jembatan titibesi di jalan Gatot Subroto tepatnya disamping rumah dinas walikta Binjai yang saat ini dalam keadaan rusak.

“kami mau ada ketegasan dari pemko terkait truk-truk over tonase ini, jangan sampai jalanan di Binjai rusak semua. Jalan yang bagus saja bisa rusak, apalagi jembatan titibesi yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan dengan beban empat ton,” taufik warga sekitar.

Terisah Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kota Binjai Sarjiana ketika dikonfirmasi wartawan, mengatakan sejauh ini dinas perhubungan hanya menjalankan keputusan dari tim terpadu. Memang sejauh ini, sudah banyak masyarakat yang melaporkan jalanan mereka rusak akibat truk-truk over tonase melintas dan hal tersebut sudah disampaikan ke dinas terkait.
 “belum tahu kita kapan jalan alternatif tersebut bisa dilintasi, kata mereka saat ini sedang dipersiapkan,”  jelasnya.
Sejauh ini sambungnya, pihak pengusaha truk tersebut sedang menyiapkan jalan alternatif, untuk tidak melintasi di jalan inti kota Binjai. Jalan tersebut yang akan dilintasi mereka dari kelurahan Tanjung Jati hingga tembus ke perkebunan Kwala Madu.

Kabag Humas Kota Binjai Hendrik Tambunan kepada wartawan mengatakan hingga kini belum ada keputusan dari pemko terkait bebas melintasnya truk-truk tersebut. “memang serba salah, satu sisi kalau kita hambat terganggu roda perekonomian, satu sisi juga jalanan di Binjai rusak karena dilalui truk,”terangnya
Saat disinggung, apakah pemko Binjai ada menganggarkan biaya perbaikkan jalan –jalan yang rusak tersebut. Ia mengatakan sejauh ini tidak ada.

“Sejauh ini, Pemko Binjai fokus perbaikan Pajak tavip dan pembangunan kembai pasar modern Rambung yang sempat terhenti, kalau untuk jalan tidak ada di tahun ini, karena instruksi dari walikota Binjai kan penghematan anggaran. Tapi tidak tahu juga mana tahu nanti di PAPBD di masukkan,” ucapnya

Namun, fakta yang terjadi di Kota Binjai, dari pukul 00:00 Wib-05:00 Wib, Truck pengangkut material, khususnya galian C mulai menjadi objek pemandangan bagi masyarakat. Yang mana, selain membuat resah akibat iring iringan, suara truck juga mengganggu kenyamanan masyarakat jika dimalam hari.

Sebelumnya, Wakil Walikota Binjai Timbas Tarigan mengatakan sejauh ini hasil pemeriksaan dari dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumut terkait jembatan titibesi yang terletak di jalan Gatot Subroto, Kec Binjai barat hanya bisa dilalui oleh truk bertonase tinggi dengan kapasitas empat ton. “Hasil pemeriksaan tersebut, memang sudah keluar dan kalau tidak salah saya jembatan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan dengan beban empat ton saja,” ucapnya usai paripurna (LPJ)  di DPRD Binjai.

Seperti diketahui, jika truk over tonase ini tetap dilegalkan Pemko Binjai, setidaknya akan banyak ruas jalan yang akan mengalami kerusakan, diantaranya Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Jamin Ginting, Jalan Pangeran Diponegoro, dan Jalan Ir Juanda.

Gara gara jalan rusak, warga masyarakat pengguna jalan mulai terganggu, bahkan akibat ulah Truck bermuatan gembrot ini banyak nyawa melayang diantaranya seorang Purnawirawan TNI yang yewas akibat  terperosok lubang di Jalan Letjend Djamin Ginting, Lingkungan IV, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan, Rabu (10/8) malam, pesiunan anggota TNI tewas ditempat kejadian.

Korban yang tewas yaitu, Pelda (Purn) Amir Hamzah Panggabean, mantan personel Jasdam I/Bukit Barisan, penduduk Jalan Letjend Djamin Ginting, Pasar III, Dusun Adi Mulyo, Desa Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.

Pria 54 tahun itu tewas akibat pendarahan parah di kepala, usai terperosok dan terjatuh dan terhempas menghantam badan jalan, saat kejadian korban mengendarai sepedamotor Kawasaki Ninja BK 4477 AAE .Saat itu, korban bermaksud pulang ke rumahnya, dengan mengendarai sepedamotor berkecepatan tinggi, tanpa menggunakan helm, dari arah Kelurahan Rambung Timur menuju Kelurahan Pujidadi.

Naas setibanya di Simpang Jalan KH Kharim, sepedamotor korban justru terperosok ke dalam lubang di tengah jalan. Seketika itu, dia jatuh terhempas menghantam permukaan aspal, dan tewas ditempat kejadian perkara.Oleh warga yang menyaksikan kejadian itu langsung membawa korban kerumah sakit untuk mendapat visum dirumah Unum Dr Djoelham Kota Binjai.(M.5)

binjai smart city

About Mebidangnews.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Tinggalkan Komentar Anda

comments

Top