Pemkab Deli Serdang Benahi Sumber Daya Manusia Hadapi AFTA
Lubuk Pakam- Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang kini fokus dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya
di bidang pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi tantangan Asean Free
Trade Area (AFTA) yang sudah di ambang pintu. Pasalnya, AFTA yang akan
diberlakukan per 1 Januari 2015 menuntut kesiapan kita semua agar mampu
bersaing secara global.
Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan mengemukakan hal itu pada
sidang paripurna istimewa Peringatan Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang
ke-68, di ruang sidang DPRD setempat, kemarin.
Disebutkan, perjanjian yang akan dimulai diberlakukan per 1 Januari
2015 ini akan mengubah kawasan Asean menjadi sebuah pasar terbuka baik
sebagai alur pergerakan barang dan jasa maupun sumber daya manusia yang
melahirkan suatu tatanan masyarakat baru.
Masyarakat ekonomi Asean (Asean Economic Community) suatu tatanan
yang seolah tidak ada sekat geografis wilayah, dan setiap individu di
lingkup Asean dapat hidup dan mencari penghidupan di negara manapun yang
diinginkan.
Secara otomatis, para tenaga kerja kita juga akan bersaing secara
langsung dengan tenaga kerja dari negara tetangga."Jika kita tidak mampu
melakukan penetrasi terhadap kehadiran pasar global ini, dipastikan
kita hanya akan mampu menjadi penonton dan bukan pemain saat
terbentuknya masyarakat ekonomi Asean nanti,"kata Bupati Ashari
Tambunan.
Ditambahkan, sebagai daerah yang memiliki wilayah terluas di kawasan
Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo). Deli Serdang menjadi
wilayah strategis untuk pelaksanaan berbagai proyek berskala regional
dan nasional. Beberapa di antaranya sudah dinikmati hasilnya.
Seperti Bandara Internasional Kuala Namu dan beberapa lainnya, insya
Allah akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Antara lain pembangunan jalan
tol Medan-Kuala Namu, Medan-Binjai, pembangunan waduk Lau Simeme, TPA
Regional serta pembangunan beberapa fasilitas dan infrastruktur berskala
nasional lainnya.
Posisi Deli Serdang sebagai bagian dari Mebidangro, tentunya mengubah
secara signifikan struktur ekonomi dan kehidupan masyarakat kita.
Ketentuan di atas mengamanatkan sebagaian besar wilayah pertanian kita
dialihkan fungsinya menjadi kawasan perkotaan, hal ini tentu saja tidak
mudah dilaksanakan. "Masyarakat kita yang sebahagian besar hidup di
kawasan perdesaan serta menggantungkan mata pencahariannya dari sektor
pertanian,"ujarnya.
Sejak saat ini sudah harus mulai beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi dan menyiapkan diri menjadi warga perkotaan. Merupakan tugas
kita semua untuk memastikan proses perubahan ini berjalan dengan baik.
"Termasuk memberikan pembinaan dan pendampingan secara terus menerus,
agar masyarakat kita yang terkena imbas pembangunan ini dapat
beradaptasi dan meraih manfaat dari pembangunan dilaksanakan,"kata
bupati.
Sidang istimewa yang dipimpin Ketua DPRD Hj Fatmawati Takrim SH
bersama Wakil Ketua H Wagirin Arman SSos, Ruben Tarigan SE, H Dwi Andi
Syahputra Lubis Lc itu dihadiri Wabup H Zainuddin Mars bersama unsur
Muspida, Ketua PKK Hj Yunita Ashari, Wakil Ketua PKK Hj Asdiana
Zainuddin, Ketua Dharma Wanita Hj Titiek Asrin Naim, KCK/Bhayangkari,
Sekdakab Drs H Asrin Naim bersama para pimpinan SKPD, camat, OKP, tokoh
masyarakat, agama, veteran, keluarga mantan bupati/wakil bupati dan
undangan lainnya.
sumber : andalas
Tinggalkan Komentar Anda