BTS Berikan Banyak Manfaat, Bahayanya Bagi Kesehatan Apa?
Medan - Selain imbauan untuk turut menjaga base transmission stationalias BTS sebagai aset negara dan banyaknya manfaat yang diperoleh warga sekitarnya, rumor adanya pengaruh BTS terhadap kesehatan masyarakat yang ada di bawah atau di sekitar BTS juga kerap bermunculan. Kebanyakan warga akan berpikir bahwa BTS itu berdampak buruk ke kesehatan manusia seperti halnya SUTET tegangan tinggi. Benarkah?
“Banyak rumor seperti itu. Tapi dari penelitian yang dilakukan, baik lokal maupun internasional, itu tidak betul. Aman-aman saja. Tidak bisa diilmiahkan kecurigaan seperti itu,” jelas pengamat Informasi dan Teknologi dari Comm Solution Medan, Wihardi Widjaja.
Kebanyakan masyarakat awam dan yang belum mendapatkan informasi tentang keberadaan BTS, katanya, memang cenderung beranggapan bahwa BTS berbahaya. Padahal kalaupun ada radiasi, tambahnya, sangat kecil sekali untuk mampu mempengaruhi kesehatan tubuh manusia.
“Masih jauh di bawah ambang normal. Sekarang kan tinggal pihak operator dan pembangun aja bagaimana menjelaskannya ke masyarakat sekitar tempat pembangunan BTS,” paparnya. Benarkah tinggal di dekat tempat berdirinya BTS itu berbahaya?
Kita tidak dapat menyalahkan masyarakat yang salah kaprah dalam menyikapi tower telekomunikasi, karena memang mereka tidak mengetahui dan tidak mendapatkan informasi yang benar tentang apa dan bagaimana tower serta akibat yang dapat ditimbulkan oleh tower tersebut.
Lalu apakah beralasan jika alasan keberatan yang mereka sampaikan adalah kekhawatiran terganggunya kesehatan mereka?
Batas Radiasi Elektromagnetik
Level batas radiasi elektromagnetik yang diperbolehkan menurut standar WHO (World Health Organization) adalah 4,5 watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9 watt/m2 untuk frekuensi 1800 MHz.Level maksimum yang dikeluarkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) 6 watt/m2 untuk frekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untuk frekuensi 1800 MHz.
Berdasarkan pengukuran di lapangan, pada jarak sekitar satu meter dari jalur pita pancar utama menara BTS yang berfrekuensi 1.800 MHz, diketahui bahwa total radiasi yang dihasilkan sebesar 9,5 watt/m2. Jika tinggi pemancarnya sekitar 12 meter, maka orang yang berada di bawahnya terkena radiasi sebesar 0,55 watt/m2.
Ini artinya masyarakat tak perlu terlalu khawatir dengan radiasi dari pemancar yang ada di tower.
“Dan radiasi terbesar yang berpotensi mengganggu kesehatan adalah di udara tepatnya beberapa meter di sekitar antena pemancar. Jadi relatif aman untuk kita yang ada di bawah,” kata Widjaja.
Antena Link Transmisi Membuat Pusing
Selama kita jauh dari antena pemancar tower, maka sebenarnya relatif aman. Justru radiasi dari ponsel sendiri yang meskipun kecil, tetapi dia sangat dekat dengan kepala kita, mungkin jauh lebih berbahaya ketimbang radiasi dari pemancar di tower.
Tower Mengundang Petir
Soal petir, memang keberadaan tower yang biasanya lebih tinggi dari bangunan atau rumah warga, cenderung mengundang petir. Tetapi sebenarnya setiap tower dilengkapi dengan penangkal petir. Ada kabel yang terhubung ke tanah, berfungsi untuk menangkap dan menyalurkan petir ke dalam tanah. Jadi keamanan dari petir juga sudah dipertimbangkan.
Tower Roboh
Ini memang menjadi perhatian. Jangan sampai warga sekitar jadi korban, akibat dari kelalaian dalam konstruksi. Tapi biasanya si pembangun BTS sudah merencanakan pembangunan dalam skala yang matang. Sehingga minim kemungkinan akan adanya BTS yang roboh dan mengenai rumah warga.
Sudah saatnya warga masyarakat tahu dan tidak terlalu khawatir dengan keberadaan tower. Karena sebenarnya banyak yang lebih berbahaya dari keberadaan tower itu. Tower BTS bukanlah tower SUTET yang berbahaya. Radiasi yang sampai pada warga sekitar tower masih berada di bawah ambang batas yang ditentukan.
sumber : tribun
Tinggalkan Komentar Anda